Total Tayangan Halaman

Sabtu, 26 April 2014

Anatomi Vesica Biliaris

I.       Kantung Empedu
Kantung empedu adalah kantong muskular hijau yang menyerupai buah pir dibagian permukaan dorsal sedangkan pada permukaan ventral melekat dengan hati.  memiliki panjang 10 cm terletak dalam fosa vesicae biliaris pada  fascies viceralis hati.  Pada kantung empedu terdapat peritoneum yang menyelubungi seluruh bagian fundus dan menetapkan korpus dan kolum vesicae biliaris pada hati.  Pada kantung empedu dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a.       Fundus: ujungnya melebar dan menganjur dari tepi kaudal hepar, biasanya terletak pada ujung kartilago IX pada linea medioklavikularis kanan.
b.      Korpus: bersentuhan dengan fascies viceralis hati, kolon transversum dan pars superior duodenum.
c.       Kolom: berbentuk sempit, meruncing dan ke arah fosa hepatis.  Berkelok seperti huruf S dan melanjutkan sebagai duktus sistius.

Kapasitas total kantung empedu untuk menyimpan kurang lebih 30-60 ml, dikeluarkan melalui duktus sistikus kemudian melalui duktus biliaris komunis ke duodenum sebagai respon dari kontraksi kantung empedu yang diinduksi oleh hormon usus yaitu kolesitokinin yakni suatu hormon yang dihasilkan dari sel entreoendokrin (sel I) yang berasal dari epitel selapis usus halus.  Kemudian, hormon tersebut distimulasikan oleh lemak makanan dalam usus halus (Sloane, 2004;At a Glance, 2003; Moore, 2002; Juncqueira dan Carneiro, 2003 ).
Fungsi kantung empedu adalah:
a.       Penyimpanan empedu
b.      Pemekatan empedu dengan cara mengabsorpsi air
c.       Melepaskan empedu ke dalam saluran cerna jika dibutuhkan



I.1.    Anatomi
Kantung empedu terletak di lekukan bawah lobus kanan hati di bagian bidang transpilorik pada sambungan lobus kanan dan kuadratus.  Duodenum dan Kolon transversum terletak di belakangnya (Sloane, 2004;At a Glance, 2003).
Pendarahan pada kantung empedu berasal dari dua sumber: a. Sistikus merupakan cabang a.  Hepatika dextra dan memiliki cabang-cabang kecil aa.  Hepatica.  Arteri sistikus merupakan sumber pasokan darah yang paling signifikan.  Di kantung empedu tidak ada vena sistikus, drainase vena melalui vena-vena kecil yang melalui alas kantung empedu (At a Glance, 2003).

I.1.A.     Saluran Empedu
Empedu disekresi oleh sel hati ke dalam duktulus biliaris yang bersatu menjadi duktulus biliaris interlobularis yang membentuk duktus heptikus kanan yang menyalurkan empedu dari lobus hepatis kanan dan duktus hepatikus kiri menyalurkan empedu ke lobus hepatikus kiri yang kemudian menyatu di dalam porta hepatis membentuk duktus hepatikus komunis (At a Glance, 2003; Moore, 2002).
Duktus hepatikus komunis bergabung dengan duktus sistikus dari kantung empedu, membentuk duktus biliaris komunis (duktus koledokus) di duodenum.  Struktur ini berturut-turut berjalan pada tepi bebas omentum minus, dibelakang bagian pertama duodenum dan pada sulkus diantara kedua duodenum dan kaput pankreas.  Akhirnya duktus ini membentuk pintu pada papila aspek medial bagian kedua duodenum (Juncqueira dan Carneiro, 2003; At a Glance, 2003). 

a.       Duktus Choledochus (biliaris)
Berasal dari sisi bebas omentum minus dan merpakan persatuan dari duktus hepatikus komunis dan duktus sistius.  Melintas ke kaudal disebelah dorsal duodenum pars superior dan menempati bagian permukaan dorsal bagian kaput pankreas.  Di sebelah kiri menurun dari bagian duodenum, duktus ini akan bersentuhan dengan duktus pankreatikus.  Kedua duktus ini miring melalui dinding duodenum dan bersatu membentuk ampulla hepatopankreatika, bagian distal bermuara ke duodenum melalui papilla duodeni major.  Otot yang terdapat dibagian dista ini adalah otot spincter ductus choledochi.  Jika otot ini mengkerut, empedu tidak dapat memasuki ampula hepatopankreotika atau duodenum maka empedu terbendung dan memasuki duktus sistikus ke dalam duodenum untuk dipekatkan dan disimpan.
Duktus ini diperdarahi oleh:
-          Bagian proximal oleh a.  Sistika dan vena-vena bagian proximal langsung memasuki hepar
-          Bagaian tengah berasal dari ramus dextra aa.  Hepatica propria
-          Bagian retroduodenal oleh a.  Pankreotikoduodenalis superior posterior dan a.  Gastroduodenalis.  V.  Pankreotikoduodenalis superior posterior menyalurkan dari bagian distal dan bermuara pada vena porta hepatika atau salah satu anak cabangnya.
Pembuluh limfe duktus ini melintas ke nodus sistikus di dekat kolum vesika biliaris, kelenjar foramen omentale dan lymphoid hepatici dan pembuluh-pembuluh aferen melintas ke nodi lymphoidei coeliaci (Moore, 2002).
b.      Duktus Sistius
Memiliki panjang kira-kira 4 cm dan menghubungkan kolum kantung empedu dengan duktus hepatikus komunis.  Duktus ini melintasi lembar-lembar omentum minus dan sejajar dengan duktus hepatikus komunis.  Duktus sistikus dan duktus hepatikus komunis bersatu membentuk duktus choledochus (biliaris).  Mukosa kolum vesicae biliaris berwujud sebagai lipatan yang bergulir, yakni valvula spiralis yang berguna agar duktus sistikus tetap terbuka sehingga; empedu dapat dengan mudah dialihkan kedalam vesicae biliaris, jika ujung distal duktus biliaris tertutup oleh otot sphincter ductus choledochi atau otot sphincter ampullae hepatopancreatica atau empedu dapat memasuki duodenum sewaktu vesicae biliaris berkontraksi  (Moore, 2002).
Duktus ini diperdarahi oleh:
-          A.  Sistika berasal dari ramus dextra a.  Hepatica propria dan mengantarakan darah ke duktus biliaris dan duktus sistikus.
-          V.  Sistika memasuki hepar melalui vena porta hepatis.
-          V.  Fundus vesika biliaris dan korpus vesika biliaris melintas langsung ke dalam fascies viseralis hepar.   

I.2.    Histologi
Kantung empedu berbentuk seperti buah pir.  Dinding kantung empedu terdiri atas mukosa dengan epitel selapis silindris dan lamina propria, tidak mengandung submukosa, selapis otot polos, jaringan ikat perimuskular dan suatu membran serosa.  Terdiri atas 3 lapisan: (Juncqueira dan Carneiro, 2003; Paparo, 1996; Difiore,2010).
1.      Membran mukosa
2.      muskularis
3.      Adventisia (serosa)

a.      Membran mukosa
Bila mukosa dalam kantung empedu kosong akan membentuk bamyak lipatan atau rugae, jadi jika dilakukan potongan melintang tidak teratur, dan seringkali ditemukan kelenjar simpleks.  Semua sel epitel serupa, sel silindrisnya tinggi, dan inti terletak di basal.  Dengan menggunakan mikroskop akan ditemukan mikrovilli halus di apikal sel.  Terdapat kriptus atau divertikulum (cvrypta mucosae) yang terdapat diantara lipatan mukosa dan sering membentuk indetasi yang dalam di mukosa, pada potongan melintang divertikulum atau kriptus dibawah lamina propria mirip dengan kelenjar tubular.  Sel-sel epitel ditunjang oleh lamina basal dan lamina propria yang terdiri dari jaringan ikat jarang retikuler halus,  banyak pembuluh darah kecil, saraf sel epitelnya kaya akan mitokondria.  Sel-sel ini mampu mensekresi sejumlah kecil mukus.  Kadang-kadang ditemukan noduli limpatici kecil (Juncqueira dan Carneiro, 2003; Paparo, 1996; Difiore, 2010).

b.      Muskularis
Disebelah luar mukosa terdapat lapisan serat otot polos yang tebal dan tak teratur.  Tunika muskularis merupakan jala yang terdiri atas gabungan serat otot polos yang terjalin sebagai anyaman dan diantanya terdapat kolagen, retikularis dan elestin yang tersebar (Paparo, 1996; Difiore, 2010).

c.       Adventisia atau Serosa

Serosa melapisi seluruh permukaan kantung empedu yang menggantung bebas.  Adventisia lapisan jaringan ikat, tempat kantung empedu melekat pada permukaan hati.  Selubung luar kantung empedu terdiri atas jaringan ikat padat kolagen yang bersatu dengan simpai glisson.  Namun, di tempat lain adventisia diliputi oleh peritoneum.  Leher empedu berlanjut dengan dukstus sistikus dan membran mukosa membentuk lipatan spiral dengan otot polos sebagi pusatnya dan disebut sebagai katub spiral heister yang berfungsi untuk mencegah perubahan dadakan pada kapasitas kantung empedu yang disebabakan oleh perubahan tekanan (Paparo, 1996; Difiore, 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar